Thursday 16 November 2017

Hal yang harus dihindari saat menulis CV (Curiculum Vitae)

Tanpa bermaksud menggurui, saya menulis ulasan ini berdasarkan pengalaman saya ketika membuat CV dan hasil review dari beberapa CV pelamar untuk posisi Quality Assurance/Quality Control Staff di salah satu perusahaan makanan tempat saya bekerja.

Tidak kurang dari 30 CV dan surat lamaran dari berbagai pelamar yang saya baca. Semuanya ditulis oleh pelamar lulusan dari perguruan tinggi ternama di indonesia, mayoritas memang fresh graduate tapi tidak sedikit pelamar yang sudah berpengalaman.

Sumber : https://it.dreamstime.com/illustrazione-di-stock-riassunto-di-concetto-del-cv-con-la-foto-documenti-image72894851


Berikut beberapa hal yang seharusnya dapat dihindari  ketika kita menulis CV (Curiculum Vitae) :

1.  Kesalahan penulisan nama dan alamat perusahaan, serta posisi yang hendak dilamar pada surat lamaran.
Sepertinya tidak mungkin ya kesalahan seperti ini akan terjadi? Tapi hal ini memang saya temui ketika mereview CV pelamar yang masuk. Menurut saya, kemungkinan kesalahan ini terjadi karena ketika kita hendak melamar di beberapa perusahaan sekaligus, kita  hanya meng-copy-paste dan kemudian klik forward email tersebut, tanpa melakukan pengecekan  ulang terkait isinya. Jadi sebaiknya jangan malas untuk mereview CV yang telah kita tulis, atau jika tidak keberatan mintalah tolong orang lain untuk mereviewnya. Sehingga kesalahan sepele seperti salah tulis alamat atau typo dapat dihindari. Karena menurut saya, dengan CV yang tanpa typo hal tersebut menunjukkan bahwa kita benar-benar berusaha membuat yang terbaik.

2.     Tampilan CV yang terkesan tidak ‘profesional’
Umumnya para pencari kerja akan berlomba-lomba untuk mempercantik tampilan CV nya dengan harapan agar dilirik oleh perusahaan. Untuk beberapa jenis pekerjaan ,CV memang harus di desain dengan layout yang keren, misalnya untuk pekerjaan dalam bidang creative design.
Namun untuk pekerjaan umum, terutama untuk posisi yang saya sebutkan sebelumnya.  Tampilan yang lebih 'sederhana' dengan penggunaan warna dan font huruf yang sesuai justru akan lebih menarik. Saran saya jika memang tidak pandai dalam membuat desain, bisa menggunakan template yang ada di Ms.Word. Simpel dan terlihat profesional, dan yang pasti tidak alay.

3.    Penggunaan bahasa yang tidak konsisten dan tidak baku (tidak sesuai KBBI untuk CV Bahasa Indonesia)
Untuk penggunaan bahasa sebenarnya bebas, namun harus tetap konsisten. Jangan dicampur-campur. Namun, saya pribadi lebih menyarankan untuk menggunakan Bahasa Inggris. Kenapa? Karena dengan menggunakan bahasa Inggris tentu akan lebih memudahkan kita untuk melamar di berbagai perusahaan baik nasional maupun multi-nasional.

4.     Terlalu banyak informasi yang sebenarnya tidak perlu dituliskan dalam CV.
Karena CV baiknya tidak lebih dari 2 halaman, maka saya sarankan untuk menghilangkan bagian-bagian yang kurang penting. Sebagai contoh, untuk riwayat pendidikan cukup dituliskan dari SMA atau bahkan perguruan tingginya saja, tidak perlu dari TK. Karena informasi tersebut tidak urgent untuk diketahui oleh perusahaan dan justru akan menghabisan space kita untuk menulis. Hal ini berlaku juga untuk informasi terkait pengalaman organisasi/kepanitiaan yang kita miliki, tidak harus semuanya, cukup dituliskan yang penting saja.

5.     Informasi pengalaman kerja/organisasi/kepanitiaan yang kurang detail.
Untuk pengalaman kerja baiknya dituliskan juga detail posisi dan apa yang kita kerjakan (jobdesk) dari pekerjaan tersebut. Hal tersebut akan memberikan gambaran kepada recruiter terkait kemampuan dan pengalaman kerja kita sebelumnya. Jika hanya menuliskan posisi serta perusahaan saja, hal tersebut tidak cukup informatif.

Hal yang sama berlaku juga untuk fresh graduate, meskipun belum memiliki pengalaman kerja tidak ada salahnya jika kita menuliskan pengalaman organisasi, internship/magang atau hal lain dengan menyertakan detail apa yang kita kerjakan serta pencapaian yang telah kita lakukan pada bidang tersebut. Untuk pengalaman organisasi/kepanitiaan cukup tuliskan 3-5 saja, yang relevan dengan posisi yang akan kita lamar, tentu pilih kegiatan yang berpengaruh terhadap kita, dimana kita memberikan kontribusi yang nyata untuk kegiatan tesebut. Misalnya, sebagai ketua divisi Bidang Sosial di Himpunan Mahasiswa, kemudian berikan sedikit gambaran tentang peran kita di dalamnya.

6.  Untuk kemampuan (skill) tuliskan dengan skala pengukuran yang jelas dan terukur.
Jangan menuliskan kemampuan yang sebenarnya tidak bisa diukur misalnya, dapat bekerja di bawah tekanan, berkomunikasi dengan baik dll. Apakah bekerja di bawah tekanan dapat diukur? Berkomunikasi yang baik itu seperti apa? Apalagi beberapa orang mencantumkan skala angka pada kemampuan tersebut. Menurut saya, hal tersebut sebaiknya dihindari. Untuk menunjukkan kemampuan (skill) yang kita miliki dapat ditambahkan dengan pencapaian yang telah diterima, misalnya : final project, target pencapaian, pelatihan atau sertifikasi yang telah diikuti, dan berbagai pencapaian yang relevan untuk mendukung kemampuan kita tersebut.

7.  Tambahkan pengalaman dalam kegiatan lain (di luar kampus) yang pernah diikuti, misalnya volunteer atau kegiatan sosial yang lain.
Berikan gambaran tentang kegiatan tersebut serta kontribusi yang kita berikan pada kegiatan tersebut. Meskipun mungkin sebenarnya kegiatan tersebut tidak berhubungan langsung dengan posisi yang akan kita lamar, tetapi pengalaman kegiatan lain ini dapat memberikan gambaran tentang soft skill  dan social skill yang kita miliki. Selain itu, dengan menuliskan hal tersebut akan menunjukkan bagaimana kemampuan kita dalam membagi waktu dan kecakapan hidup yang kita miliki.

8.  Pintar-pintarlah dalam memilih informasi apa yang akan kita tulis di CV. Sesuaikan dengan posisi yang akan dilamar dan kualifikasi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, misalnya kita ingin melamar pekerjaan sebagai Pengajar tentu pengalaman yang seharusnya ditulis adalah pengalaman mengajar, bukan sertifikasi keamanan pangan yang telah diperoleh.

---

Itulah beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan ketika kita menyiapkan sebuah CV. Memang tidak ada jaminan bahwa CV kita pasti akan 'dilirik' langsung oleh perusahaan, tapi bukankah keberhasilan juga perlu dipersiapkan? Salah satu langkah awalnya adalah dengan mempersiapkan CV terbaik, karena CV adalah bentuk representatif dari diri kita sendiri. Melalui CV orang akan mengenal siapa kita.

Tulisan ini adalah opini saya pribadi, dari seorang karyawan biasa yang masa kerjanya tidak lebih dari satu tahun. Semoga melalui tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran untuk teman-teman yang sedang menulis CV. Semoga bermanfaat!





0 komentar:

Post a Comment